Rabu, 14 September 2011

PENGANTAR MANAJEMEN OPERASIONAL

Menurut Fogarty, Schroedee (1994):  
        Definisi kegiatan operasi terdiri dari pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang & jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi.
Menurut Adam (1992), Heizer (2004), dan Stevenson (2005): 
    Manajemen Operasi sebagai suatu sistem yang bertujuan menciptakan barang atau menyediakan jasa 
 
žOPERASI   : Proses mengubah input         menjadi output untuk     meningkatkan nilai tambah
 
žMANAJEMEN OPERASI :
  Mengelola sumber daya yang   dibutuhkan untuk memproduksi         barang atau jasa yang diberikan   oleh suatu organisasi 
Secara umum: manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumberdaya produksi menjadi keluaran yang diinginkan
 Mengapa mempelajari MO
žSebagian besar aktiva perusahaan tertanam dalam produksi
žSebagian besar SDM berada dalam dapertemen produksi
žUntuk mengetahui bagaimana barang dan jasa di produksi
žUntuk memahami apa yang harus di kerjakan manejer operasi
Fungsi perencanaan: perencanaan produksi, perencanaan fasilitas, & perencanaan penggunaan sumber daya produksi.
Fungsi pengorganisasian: menentukan struktur individu, grup, seksi, bagian, divisi atau departemen dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Fungsi penggerakkan: memimpin, mengawasi, memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas.
Fungsi pengendalian: mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai tujuan.
 
 Sejarah dan perkembangan Manajemen Operasional
1776-> Adam Smith-> Spesialisasi pekerja dalam kegiatan manufaktur
1800-> Eli Whitney->Standarisasi, pertukaran antar komponen, pengendalian mutu.
1832-> Charles Babbage-> Pembagian pekerja dan penugasan pekerjaan berdasarkan ketrampilan
1881-> Frederick W. Taylor -> Studi peningkatan metode dan waktu
1905-> AK Erlang-> Teori Antrian
1908-> CE Knoappel -> Peta titik pulang pokok (BEP)
1914-> FW Harris -> Model Pesanan Ekonomis (EOQ)
1916-> Henry L. Gantt-> Diagram balok (Gannt Chart)
1918->Henry Ford & Charles Sorensen -> Lini perakitan gerak
1922-> Frank & Lilian Gilbreth -> Studi gerakan & waktu
1924, Walter A. Shewart, Penggunaan Peta Kontrol utk pengendalian mutu (SPC)
1934, FW Trippet, Work sampling
1939, LV Kantorovich Pemrograman Linear
1940, SP Mitrofanov, Group technology
1946, J Mauchly & JP Eckert, Komputer digital
1947, George B. Dantzig, Metode simpleks
1950, WE Deming, Pengendalian mutu menyeluruh (CWQC)
1950, Kauro Ishikawa, Diagram sebab akibat (CE Diagram)
1951, JUSE, Deming Prize
1957, JE Kelly & MR Walker, Metode Jalur Kritis (CPM)
1958, US Navy & Booz, Allen, & Hamilton, Teknik peninjauan ulang dan evaluasi program (PERT)
1975, Joseph Orlicky & O. Wright, Penjadwalan, pengendalian, dan perencanaan kebutuhan material (MRP)
1978, Taichi Ohno, Just In Time (JIT)
1980, WE Deming & JM Juran, Aplikasi kualitas & produktivitas Jepang dalam pemakaian robot & CAD/RAM
  
Organisasi Manufaktur, ada 2 kategori dasar perusahaan manufaktur:
Continuous Proceess Industries: industri yang memproduksi barang dg proses scr tumpukan (batch), bukan per unit produk. Ex: gula, semen, tepung terigu, pertenunan, & farmasi.
Intermittent Process Industries: atau sering disebut dg discrete parts manufacturing atau produksi barang secara individu/ per unit. Ex: alat2 elektronik, kendaraan bermotor, peralatan kantor & alat2 rumah tangga.
 
.
Jobing shop production: memproduksi berbagai jenis barang yang berbeda dengan volume produksi yang rendah, memerlukan peralatan yg sgt fleksibel, tenaga ahli berkemampuan tinggi. Ex: bengkel mesin, perusahaan meubel, & butik pakaian
Batch production: produksi barang dlm lot yang kecil dan setahap demi setahap dari seluruh batch sebelum ke pengerjaan berikutnya. Peralatan multi guna agar mampu memenuhi persyaratan & fluktuasi permintaan. Ex: pabrik perakitan mesin dan peralatan pabrik.
Mass production: jenis barang yg diproduksi relatif sedikit tetapi dg volume produksi yg besar, krn itu seluruh produksi biasanya distandarisasikan. Permintaan produk biasanya tetap/stabil. Desain produk jarang berubah utk jw pendek/menengah. Ex: industri pembuatan dan perakitan kendaraan niaga, radio, televisi, pakaian jadi.
 
 
Organisasi Jasa, dibagi atas tingkatan hubungannya dengan pelanggan:
Standard service
Custom service
Berdasarkan tingkat pelayanan:
Jasa kesehatan & sosial
Hiburan & rekreasi
Pendidikan & kursus
Bisnis & perdagangan
Transportasi & komunikasi
Pemerintah & organisasi nirlaba
 
 
Perencanaan Jangka Panjang, meliputi penyusunan kebijakan: lokasi fasilitas, penentuan kapasitas, pengembangan produk baru, penelitian & pengembangan, serta investasi. Implementasi > 2 tahun.
Perencanaan Jangka Menengah, meliputi: perencanaan penjualan, perencanaan produksi agregat, penentuan tingkat tenaga kerja, dan perencanaan tingkat persediaan. Implementasi antara 6 bulan – 2 tahun.
Perencanaan Jangka Pendek, meliputi: penugasan kerja baik SDM maupun mesin, pembebanan pekerjaan, penjadwalan, pengurutan jenis pekerjaan dan pengiriman. Implementasi < 6 bulan.